
Hanum Di Hukum Kakak Senior Squat Jump Sampai Mengalami Kaki Lumpuh – Hanum Dwi Aprilia (17), siswi kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Gondang, Mojokerto Jawa Timur, alami ngilu pada ke-2 kakinya serta tanda-tanda lumpuh, selesai melakukan hukuman squat jump, karena terlambat hadir pada pekerjaan ekstra kurikuler Unit Pekerjaan Kerohanian Islam (UKKI). Saat ini dia belum juga dapat melakukan aktivitas seperti umumnya.
Hukuman squat jump ditempuh Hanum karena terlambat hadir ke sekolah untuk ikuti pekerjaan UKKI, yang dikerjakan pada Jumat (14/7) kemarin. Karena terlambat, kakak seniornya memberi hukuman.
Awalannya hukuman yang disetujui oleh teman-temannya cuma hafalan surat-surat pendek Alquran. Tetapi ada kakak seniornya yang mohon hukuman ditukar dengan squat jump sekitar 60 kali tiap-tiap anak.
” Ada 2 anak yang terlambat hadir ke pekerjaan untuk persiapan promo UKKI pada proses MOS, Hanum serta topiknya. Menurut info topiknya yang satu kelas, awalannya disetujui hukuman hafalan surat pendek Alquran, tetapi ada kakak kelasnya yang mohon hukuman squat jump masing masing anak 60 kali. Rekan Hanum tidak ingin melakukan hukuman, hingga hukuman itu dijamin Hanum serta mesti lakukan hukuman 2x lipat, ” kata Rofiq, pengasuh Pondok Pesantren Al Ghoits.
Keadaan sakit dirasa Hanum sesudah pulang ke Pondok Al Ghosith. Tetapi sesudah beberapa waktu, kondisinya tidak lebih baik, justru rasakan ngilu serta sakit pada kakinya sampai tidak dapat berdiri serta berjalan. Untuk kegiatan, Hanum mesti dibantu rekan topiknya satu kamar yang berada di pondok pesantren.
” Awalannya sakit umum beberapa waktu. Dia mohon pulang untuk berobat serta kembali pada pondok hari minggu tempo hari. tetapi hari senin, terasa nyeri serta linu sampai tidak dapat jalan serta melakukan aktivitas. Hari Rabu tempo hari dibawa berobat ke penyembuhan alternative, ” jelas Rofiq.
Pihak keluarga Hanum pihak sekolah juga turut menolong penyembuhan Hanum sampai pulih. Karena dia alami sakit sesudah pekerjaan di sekolah.
” Saya mengharap ada toleransi dari pihak sekolah toleransi pikirkan berkaitan pengobatannya. Tetapi dengan catatan pihak sekolah selalu turut mengawasi perubahan Hanum. Pihak sekolah mengakui tidak paham masalah pekerjaan itu, ” kata Rofiq.
Sesaat Kepala SMA Negeri Gondang Nurul Wakhidah, mengakui tidak paham pekerjaan UKKI yang dikerjakan oleh siswanya. Pekerjaan itu diluar jadwal sekolah karena masih tetap saat liburan panjang. Tetapi pihak sekolah mengakui prihatin serta berjanji akan menolong proses penyembuhan Hanum.
” Pekerjaan itu gagasan beberapa siswa untuk persiapan proses MOS. Itu diluar jadwal sah sekolah karena masih tetap saat liburan panjang. Menurut info, Hanum terlambat serta dihukum squat jump serta sesudah usai masih tetap dapat melakukan aktivitas sesudah didalam rumah baru sakit. Kita akan menolong proses pengobatannya, ” kata Nurul Wakhidah, Jumat (20/7).
Saat ini Hanum masih tetap melakukan perawan penyembuhan karena masih tetap alami tanda-tanda kelumpuhan. Belumlah di ketahui tentu dengan cara medis pemicu lumpuh yang dihadapi oleh Hanum Dwi Aprilia itu.