
Bonita Yang Telah Menawaskan Dua OrangĀ – Di tempat perseteruan manusia vs harimau di Kec Pelangiran Kab Indragiri Hilir (Inhil) Riau sesungguhnya ada dua satwa liar. Mereka dinamakan harimau Bonita serta Boni. Lalu apa berpedaan keduanya?
Tim Rescue Terpadu yang dibuat Balai Besar Perlindungan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, telah lebih 73 hari ‘memburu’ harimau liar Bonita yang telah menawaskan dua orang yaitu Jumiati serta Yusri. Tetapi hinga saat ini tim belum juga sukses mengevakuasi Bonita.
Tapi perlu untuk diketahui, di tempat perseteruan itu di pastikan ada dua ekor harimau. Untuk menandai individu, BBKSDA Riau berikan nama satu harimau lagi Boni. Kepastian ada dua ekor harimau berdasar pada camera trap yang terpasang. Sosok ke-2 harimau yang terekam camera di pastikan ada dua individu yang berlainan. Bonita serta Boni terjadi berlainanan belangnya dibagian kaki belakangnya.
Tapi, Boni sekarang ini tidak jadi sasaran untuk dievakuasi. Karena hasil penilaian serta lapangan, yang lakukan penyerangan itu yaitu Bonita. Tingkah laku Bonita telah menyimpang dari rutinitas jadi satwa dilindungi. Bonita telah terasa nyaman berhubungan dengan manusia.
Untuk Boni, dia dipandang masih berperilaku normal. Tanda itu berdasar pada hasil bidikan camera trap yang dipasangan BBKSDA Riau. Boni terpantau camera pada akhir Januari. Serta kembali terpantau camera satu pekan sebelum terjadi penyerangan Bonita ke Yusri pada 10 Maret 2018.
” Paling terakhir harimau Bonita tertangkap camera trap kurang lebih satu pekan sebelum terjadi perseteruan ke-2, ” kata Kepala Bagian Lokasi I Balai Besar Perlindungan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo dalam pembicaraan dengan detikcom, Kamis (22/3/2018) .
Boni menurut Hutomo, senantiasa terpantau camera saat malam hari. Rata-rata Boni terekam camera dari jam 23. 00 s/d 03. 00 WIB. Keadaan itu dipandang normal karena memanglah harimau umumnya seringkali mencari makan saat malam hari.
” Jadi tingkah laku Boni ini masih normal. Dia tertangkap camera senantiasa malam hari, ” kata Hutomo.
Walaupun itu, kata Hutomo, Boni sempat juga terpantau pagi hari sekitaran jam 06. 00 WIB. Boni sempat juga bersua dengan warga.
” Tapi Boni ini senantiasa didapati warga paling dekat jaraknya 200 mtr.. Secepat kilat Boni tentu hindari manusia. Bila dia kesiangan ada di kebun sawit, Boni segara masuk kedalam rimba lokasi rimba produksi terbatas yang berdekatan dengan kampung Danau, ” kata Hutomo.
Berlainan dengan saudaranya Bonita. Jadi puncak predator yang satu ini terasa nyaman dekat dengan manusia.
” Bonita perilakunya beralih tidak seperti Boni. Bila Boni masih hindari manusia, malah Bonita demikian sebaliknya. Jadi ada ketidaksamaan tingkah laku keduanya. Bonita telah menyimpang dari kebiasaanya, ” kata Hutomo.